Otak, yang memiliki kedudukan sangat penting bagi kehidupan manusia, tidak pernah beristirahat sedetik pun atau melakukan protes dengan mogok kerja. otak terus bekerja siang dan malam tanpa henti, bahkan pada saat seseorang sedang tidur.
otak terdiri dari 100 miliar sel yang disebut "sel saraf" atau "neuron" (jumlah ini melebihi bilangan bintang dalam gugusan galaksi kita). Seluruh sel itulah yang mengolah sinyal-sinyal saraf untuk kemudian mengirimkannya kembali kepada organ di sekujur tubuh.
Pada usia empat puluh tahun, setiap hari seseorang akan kehilangan 100.000 sel saraf. Itu berarti, pada saat dia menginjak usia delapan puluh tahun, ada sekitar 30% sel saraf yang telah hilang. Untungnya, kehilangan sel saraf sebesar itu, relatif tidak berpengaruh baginya. Hanya saja, jumlah sel saraf yang berkurang di dalam otak berbeda-beda sesuai dengan bagiannya masing-masing. Ada bagian otak yang akan kehilangan sel saraf sedikit saja, sementara ada bagian lain yang akan kehilangan sejumlah besar sel saraf. Dan, kini dapat diketahui bahwa bagian hipotalamus dan korteks yang keduanya bertanggung jawab atas berlangsungnya proses pembentukan kalori di dalam tubuh, muncul rasa lapar, haus, dan rasa kenyang--akan kehilangan sekitar 50% sel saraf.
Sekedar informasi, jumlah sel saraf di dalam otak Albert Einstein sama seperti manusia lainnya. Akan tetapi, jumlah sel glia yang dia miliki jauh melebihi jumlah normal. sel glia adalah pemasok kebutuhan nutrisi bagi sel saraf dalam bentuk kolestrol. Setiap kali otak "bekerja" maka pada saat itulah perangkat saraf juga ikut bekerja, dan pada saat itu pula tubuh kita akan menambah produksi sel glia. Hal itu menunjukan bahwa sebenarnya setiap orang berpotensi untuk menjadi secerdas Albert Einstein, yang sangat dibutuhkan adalah tekad.
0 comments:
Post a Comment